وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا
(Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada) maksudnya Dia menjadikan diriku orang yang banyak memberi manfaat kepada manusia. Ungkapan ini merupakan berita tentang kedudukan yang telah dipastikan baginya (dan Dia memerintahkan kepadaku mendirikan salat dan menunaikan zakat) Allah memerintahkan kepadaku untuk melakukan kedua hal tersebut (selama aku hidup).
وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا
(Dan berbakti kepada ibuku) lafal Barran dinashabkan oleh lafal Ja'alani yang keberadaannya diperkirakan, maksudnya, Dia menjadikan aku sebagai orang yang berbakti kepada ibuku (dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong) orang yang merasa tinggi diri (lagi celaka) yang durhaka kepada Rabbnya.
وَالسَّلَامُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدتُّ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا
(Dan kesejahteraan) dari Allah (semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali)" hal ini telah dikatakan pada kisah yang lalu, yaitu dalam doa Nabi Yahya.
ذَٰلِكَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ ۚ قَوْلَ الْحَقِّ الَّذِي فِيهِ يَمْتَرُونَ
(Itulah Isa putra Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar) jika lafal Alqaul dibaca Rafa', berarti menjadi Khabar dari Mubtada yang diperkirakan keberadaannya, maksudnya, perkataan Isa bin Maryam adalah perkataan yang benar. Kalau dibaca Nashab berarti ada lafal Qultu yang diperkirakan keberadaannya sebelumnya, maksudnya Aku mengatakan perkataan yang benar (yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya) lafal Yamtaruuna berasal dari kata Al Miryah; mereka meragukan kebenarannya, mereka adalah orang-orang Nasrani; mereka mengatakan perkataan yang dusta, yaitu, "Sesungguhnya Isa itu adalah anak Allah".
مَا كَانَ لِلَّهِ أَن يَتَّخِذَ مِن وَلَدٍ ۖ سُبْحَانَهُ ۚ إِذَا قَضَىٰ أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُن فَيَكُونُ
(Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia) dari hal tersebut. (Apabila Dia telah menetapkan sesuatu) yakni, Dia berkehendak untuk menciptakannya (maka Dia hanya berkata kepadanya, "Jadilah" maka jadilah dia) kalau dibaca Rafa' yaitu Yakuunu berarti ada lafal Huwa atau dia yang diperkirakan keberadaannya, kalau dibaca Nashab yaitu berarti dengan memperkirakan lafal An sebelumnya. Oleh sebab itu maka Nabi Isa diciptakan tanpa ayah.