Sejarah Tafsir Jalalain

Sejarah Tafsir Jalalain

Biografi Jalaluddin al-Mahally dan Jalaluddin As-Suyuthi; Penulis Tafsir Jalalain 

 Bismillahirrohmanirrohim...

Tafsir Jalalain adalah salah satu kitab tafsir dari sekian banyak kitab tafsir hasil karya tulis ulama terdahulu yang sangat populer hingga sekarang. Kitab tafsir ini termasuk kitab tafsir yang pembahasannya menjurus kepada penganalisaan segi asal-usul kata-katanya, susunan kalimat, dan segi bacaannya. Atau dapat dikatakan sebagai kitab tafsir yang melebihkan segi pembahasan ilmu sharaf,  Nahwu, dan qira'ahnya. Hal ini karena al-Qur'an diturunkan dengan memakai bahasa Arab sehingga untuk memahami Alquran dengan pemahaman yang benar, kita dituntut untuk memahami faktor-faktor di atas sebagai modal dasarnya terlebih dahulu. Oleh karena itu, Kitab Tafsir Jalalain ini sangat cocok untuk para pemula yang ingin mendalami tafsir al-Qur'an.

Kitab Tafsir Jalalain ada 2 jilid, yang ditulis oleh dua ulama
  1. Surat Al-Baqarah sampai surat al-Isra' ditulis oleh Jalaluddin As-Suyuthi. 
  2. Surat Al-Kahfi sampai surat An-Naas ditulis oleh Jalaluddin Al-Mahally. demikian juga surah Al-Fatihah.
Dinamakan Kitab Tafsir Jalalain karena ditulis oleh dua orang yang nama depannya sama-sama "Jalaluddin"
 
Faktor yang mendorong Penulisan Tafsir Jalalain
  1. Jalaluddin Al-Mahally; beliau termotivasi menulis kitab tafsir ini karena melihat adanya kemerosotan penggunaan bahasa Arab secara kaidah, akibat pembauran atau interaksi dengan bangsa-bangsa lain yang tidak berbahasa Arab seperti bangsa Turki, Persia, India dan bangsa-bangsa lain yang sudah memeluk Agama Islam. sejak saat itu Orang Arab tidak memiliki dzauq yang asli, mereka yang masih berbahasa arab dengan benar dan fasih terbilang minoritas, karena mayoritas bahasanya sudah tidak sesuai kaidah yang benar. Padahal Alquran ditulis dalam bahasa Arab. Beliau mulai menulis tafsir dari surat Al-Kahfi hingga surat An-Naas. Kemudian Beliau menafsirkan surat Al-Fatihah, Namun Beliau dipanggil ke rahmatullah ketika Beliau masih menulis kitab tafsirnya yang baru mencapai separuh dari Alquran. 
  2. Jalaluddin As-Suyuthi. banyak kalangan yang mendesak Beliau untuk melanjutkan menulis tafsir Imam Jalaluddin Al-Mahally. Pada tahun 870 H Beliau menuliskan lanjutan tafsir pendahulunya yang konsepnya dapat diselesaikannya dalam waktu 40 hari, yaitu dari awal bulan Ramadhan sampai tanggal 10 bulan Syawal, dan selesai sepenuhnya pada tahun 871 H.
Biografi Jalaluddin Al-Mahally

Nama aslinya ialah Muhammad ibnu Ahmad ibnu Muhammad ibnu Ibrahim Al-Mahalli Asy-Syafi'i.  Beliau dilahirkan pada tahun 791 Hijriyah di Mesir , dan meninggal pada permulaan 864 Hijriyyah. Beliau adalah seorang yang sungguh-sungguh menekuni berbagai ilmu agama, antar lain nahwu, sharaf, fiqih, usul fiqh, tauhid, dan mantiq. Beliau berguru kepada al-Burhan Al-Bajuri, Al-Badr Mahmud Al-Aqsara'i, Al-A'la al-Bukhari, Asy-Syams Al-Basati, dan lainnya.

Di masanya Beliau adalah seorang 'alamah terkemuka, terkenal pandai dalam pemahaman masalah-masalah agama, sehingga sebagian orang menyebutnya sebagai orang yang memiliki pemahaman yang sangat brillian melebihi kecemerlangan berlian. Tapi Beliau sendiri mengatakan bahwa dirinya kurang mampu banyak menghafal. Beliau juga terkenal seorang ulama yang wara' dan saleh, selalu ber-amar ma'ruf nahi munkar, dan konsisten pada pemahaman salaf, meskipun harus mendapat cacian orang ketika membela perkara yang haq.

Beliau selalu berpegang teguh kepada kebenaran dalam menghadapi penguasa yang dzalim. Beliau tidak terpengaruh oleh mereka meskipun sering datang mengunjunginya, bahkan mereka tidak diperkenankan masuk menemuinya. Suatu ketika Beliau ditawari jabatan qadhi terbesar di negerinya, tetapi tidak menerimanya. Beliau lebih suka memegang majelis tadris fiqih di Al-Darquqiyyah dan Al-Muayyidiyah.

Kitab yang ditulis Beliau menjadi pusat perhatian banyak orang bahkan dijadikan sebagai pengangan mereka dalam belajar. Kelebihan kitab yang Beliau tulis terletak pada gaya bahasanya sangat ringkas, ungkapannya fasih, uraiannya data-datanya lengkap dan terseleksi, dan penyelesaiannya sangat jelas. Diantara karya tulisnya ialah Syarah al-Minjah (Tentang fiqih Syafi'i), Syarah Jam'ul Jawami' fil Usul, dan Syarah al-Waraqat (tentang ushul fikih); karya lainnya ialah tafsir ini.
 
Biografi Jalaluddin As-Suyuthi
 
Nama aslinya adalah Abul Fadl alias Abdurrahman ibnu Abu Bakar ibnu Muhammad As-Suyuthi, lahir pada bulan Rajab tahun 848 Hijriyah, meninggal pada malam Jum’at tanggal 19 bulan Jumadil Ula tahun 911 Hijriyah. Ia seorang hafidz hadits, musnid, muhaqiq, dan sudah hafal Alquran ketika beliau berusia 8 tahun, serta sudah banyak menghafal kitab karya para ulama di masanya.

Orang tuanya meninggal dunia ketika Beliau berusia 5 tahun, lalu pengasuhannya diwasiatkan kepada beberapa ulama, antara lain Al-Kamal ibnul Hammam. Beliau belajar dari banyak guru; menurut perhitungan muridnya yang bernama Ad-Daudhi, guru beliau ada 51 orang, dan hasil karyanya lebih dari 500 buah. Selain itu, Beliau juga seorang yang piawai dalam kecepatan (menurut Ad-Daudi dalam satu hari pernah beliau mampu menulis sebanyak tiga fel karya tulis).

Ketenaran hasil karyanya tidak ditersembunyi lagi karena sudah menyebar ke seluruh kawasan Timur dan Barat dan diterima oleh banyak orang. Ketika usia 40 tahun, beliau istirahat dari kegiatan menulisnya dan mengisi sisa usianya hanya untuk beribadah kepada Allah swt. Sehingga beliau tinggal di Raudatul Miqyas sampai meninggal dunia.