كهيعص
(Kaf Ha Ya 'Ain Shad) hanya Allah yang mengetahui maksudnya.
ذِكْرُ رَحْمَتِ رَبِّكَ عَبْدَهُ زَكَرِيَّا
Ini adalah (penjelasan tentang rahmat Rabb kamu kepada hamba-Nya) lafal 'abdahu menjadi Maf'ul dari Rahmah (Zakaria) sebagai penjelasan dari kata 'hamba' tadi.
إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ نِدَاءً خَفِيًّا
(Yaitu tatkala) lafal Idz berta'alluq kepada lafal Rahmah (ia berdoa kepada Rabbnya dengan seruan) yang mengandung doa (yang lembut) dengan suara yang pelan-pelan di tengah malam, karena berdoa di tengah malam itu lebih cepat untuk dikabulkan.
قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُن بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا
(Ia berkata, "Ya Rabbku! Sesungguhnya telah lemah) menjadi lemah (tulang-tulangku) semuanya (dan kepala ini telah dipenuhi) (oleh uban) lafal Syaiban menjadi Tamyiz yang dipindahkan dari Fa'ilnya, maksudnya uban telah merata di rambut kepalanya sebagaimana meratanya nyala api pada kayu dan sesungguhnya aku bermaksud berdoa kepada-Mu (dan aku belum pernah dengan doaku kepada-Mu) (merasa kecewa, ya Rabbku!) artinya, merasa dikecewakan di masa-masa lalu; maka janganlah Engkau kecewakan aku di masa mendatang.
وَإِنِّي خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِن وَرَائِي وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا فَهَبْ لِي مِن لَّدُنكَ وَلِيًّا
(Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku) yakni orang-orang dekat hubungan familinya denganku seperti anak-anak paman (sepeninggalku) yakni sesudah aku meninggal dunia, aku khawatir mereka akan menyia-nyiakan agama sebagaimana yang telah kusaksikan sendiri apa yang terjadi di kalangan orang-orang Bani Israel, yaitu mereka berani mengubah agamanya (sedangkan istriku adalah seorang yang mandul) tidak beranak (maka anugerahilah aku dari sisi Engkau) (seorang putra) anak lelaki.