وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ ۚ وَيُجَادِلُ الَّذِينَ كَفَرُوا بِالْبَاطِلِ لِيُدْحِضُوا بِهِ الْحَقَّ ۖ وَاتَّخَذُوا آيَاتِي وَمَا أُنذِرُوا هُزُوًا
(Dan tidaklah Kami mengutus Rasul-rasul hanyalah sebagai pembawa berita gembira) bagi orang-orang yang beriman (dan sebagai pemberi peringatan) untuk menakut-nakuti orang-orang kafir (tetapi orang-orang yang kafir membantah dengan yang batil) yaitu melalui perkataan mereka sebagaimana yang disitir oleh ayat lain, yaitu firman-Nya, "Adakah Allah mengutus seorang manusia menjadi Rasul?" (Q.S. Al-Isra, 94) dan ayat-ayat lainnya yang semakna (agar dengan demikian mereka dapat melenyapkan) dapat membatalkan melalui bantahan mereka(yang hak) yakni Alquran (dan mereka menganggap ayat-ayat-Ku) yakni Alquran (dan peringatan-peringatan terhadap mereka) yakni siksa neraka (sebagai olok-olokan) sebagai ejekan mereka.
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّن ذُكِّرَ بِآيَاتِ رَبِّهِ فَأَعْرَضَ عَنْهَا وَنَسِيَ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ ۚ إِنَّا جَعَلْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَن يَفْقَهُوهُ وَفِي آذَانِهِمْ وَقْرًا ۖ وَإِن تَدْعُهُمْ إِلَى الْهُدَىٰ فَلَن يَهْتَدُوا إِذًا أَبَدًا
(Dan siapakah yang lebih lalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat dari Rabbnya lalu dia berpaling daripadanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya) apa yang telah diperbuatnya berupa kekafiran dan kedurhakaan. (Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka) penutup-penutup (hingga mereka tidak memahaminya) maksudnya, supaya mereka tidak dapat memahami Alquran, dengan demikian maka mereka tidak dapat memahaminya (dan di telinga mereka Kami letakkan sumbatan pula) yakni penyumbat sehingga mereka tidak dapat mendengarkannya (dan kendati pun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk) disebabkan adanya penutup dan sumbatan tadi (selama-lamanya).
وَرَبُّكَ الْغَفُورُ ذُو الرَّحْمَةِ ۖ لَوْ يُؤَاخِذُهُم بِمَا كَسَبُوا لَعَجَّلَ لَهُمُ الْعَذَابَ ۚ بَل لَّهُم مَّوْعِدٌ لَّن يَجِدُوا مِن دُونِهِ مَوْئِلًا
(Dan Rabbmulah Yang Maha Pengampun lagi mempunyai rahmat. Jika Dia mengazab mereka) di dunia (karena perbuatan mereka, tentu Dia akan menyegerakan azab bagi mereka) di dunia (Tetapi bagi mereka ada waktu yang tertentu) untuk menerima azab yaitu hari kiamat (yang mereka sekali-kali tidak akan menemukan tempat berlindung daripadanya) yaitu tempat untuk menyelamatkan diri.
وَتِلْكَ الْقُرَىٰ أَهْلَكْنَاهُمْ لَمَّا ظَلَمُوا وَجَعَلْنَا لِمَهْلِكِهِم مَّوْعِدًا
(Dan negeri itu) yang dimaksud adalah penduduknya, seperti kaum Ad dan kaum Tsamud serta lain-lainnya (telah Kami binasakan, ketika mereka berbuat lalim) yakni kafir (dan telah Kami tetapkan bagi kebinasaan mereka)untuk membinasakan mereka. Dan menurut qiraat yang lain dibaca limahlakihim, artinya bagi tempat kebinasaan mereka (waktu tertentu).
وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِفَتَاهُ لَا أَبْرَحُ حَتَّىٰ أَبْلُغَ مَجْمَعَ الْبَحْرَيْنِ أَوْ أَمْضِيَ حُقُبًا
(Dan) ingatlah (ketika Musa berkata) Nabi Musa adalah anak lelaki Imran (kepada muridnya) yang bernama Yusya bin Nun; ia selalu mengikutinya dan menjadi pelayannya serta mengambil ilmu daripadanya, ("Aku tidak akan berhenti) artinya, aku akan terus berjalan (sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan) tempat bertemunya Laut Romawi dan laut Persia dari sebelah Timurnya; yakni tempat bertemunya kedua lautan tersebut (atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun)" selama bertahun-tahun untuk mencapainya sekalipun jauh.