إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّن دُونِ النِّسَاءِ ۚ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُونَ
(Tiada lain kamu itu) dengan menetapkan dua hamzah yang ditashilkan nomor duanya serta memasukkan alif di antara keduanya, menurut dua bacaan (mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu kepada mereka bukan kepada wanita, melainkan kamu itu adalah orang-orang yang melampaui batas) melewati batas kehalalan menuju kepada keharaman.
وَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلَّا أَن قَالُوا أَخْرِجُوهُم مِّن قَرْيَتِكُمْ ۖ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ
(Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan, "Usirlah mereka) Luth dan pengikut-pengikutnya (dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura menyucikan diri.") dari mendatangi dubur laki-laki/homosek.
فَأَنجَيْنَاهُ وَأَهْلَهُ إِلَّا امْرَأَتَهُ كَانَتْ مِنَ الْغَابِرِينَ
(Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal) yang ikut binasa oleh azab Allah.
وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِم مَّطَرًا ۖ فَانظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِينَ
(Dan Kami turunkan kepada mereka hujan) yakni hujan batu dari neraka Sijjiil kemudian membinasakan mereka(maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa.)
وَإِلَىٰ مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ قَدْ جَاءَتْكُم بَيِّنَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ ۖ فَأَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
(Dan) Kami telah mengutus (kepada penduduk Madyan saudara mereka Syuaib. Ia berkata, "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata) yakni mukjizat (dari Tuhanmu) yang membenarkan kerasulanku (Maka sempurnakanlah) genapkanlah(takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan) maksudnya menekorkan (bagi manusia barang-barang takaran dan timbangan mereka dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi) dengan kekafiran dan maksiat-maksiat (sesudah Tuhan memperbaikinya) dengan mengutus rasul-rasul-Nya (Yang demikian itu) yang telah disebutkan itu (lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman) yang menghendaki keimanan, maka bersegeralah kamu kepada keimanan.